Detektif adalah seseorang yang melakukan penyelidikan terhadap suatu kejahatan, baik sebagai detektif polisi maupun sebagai detektif swasta. Detektif swasta biasanya bekerja secara komersial dan memerlukan lisensi. Secara informal, terutama dalam kisah-kisah fiksi, detektif sering digambarkan sebagai seorang tanpa lisensi yang mengusut suatu tindakan kriminal. Contoh detektif fiksi terkenal antara lain adalah Sherlock Holmes (karangan Sir Arthur Conan Doyle) dan Hercule Poirot (karangan Agatha Christie).
http://detektif.net/
http://detektif.net/
Catatan Detektif Diambil dari berbagai kutipan-kutipan,.... Jika kamu mengalami kesulitan, cobalah mendongak ke atas, dan melihat ke bawah, ke samping kiri-kanan, dengan begitu apa yang tidak terlihat, akan jadi terlihat (observasi lingkungan, bukan cuma berpikir dengan diam)..... Kasus yang paling umum, justru kasus yang paling misterius, karna mencampurkan keanehan dan misteri, kadang bukti justru diabaikan, dan lebih lebih memilih menggunakan insting manusia....... Kalau detektif menyerah maka kasus akan jadi buntu, dan yang tertawa di akhir justru adalah sang penjahat... Detektif bekerja menurut imajinasinya, kemudian mempraktekkannya (mencari bukti dan lain sebagainya)..... Ketika kamu telah mengeliminasi pilihan yang tidak mungkin benar, apapun yang tersisa, itulah yang benar.. Pertanyaan yang dijawab dengan pertanyaan itulah yang namanya misteri.... Point-point penting dalam kasus pembunuhan - Mencari senjata yang digunakan pelaku.... - Mencek alibi tiap-tiap orang yang berkaitan, >>> si pelaku memakai panggung belakang supaya tak ada kesempatan dirinya dinyatakan sebagai pembunuh, biasanya orang yang alibinya paling lemah, atau tak punya alibilah pelakunya, tapi hati-hati terhadap skenario pelaku yang kadang justru menjebak orang lain.... - Memeriksa tempat kejadian, periksa dengan seksama seluruh tkp, meskipun terhadap hal yang dianggap orang tak penting, dan jangan lupa memeriksa tempat sampah yang berada pada jangkauan tkp.... - Melacak ciri-ciri pelaku, hati-hati terhadap penyamaran identitas pelaku, contoh : mungkin saja pelaku membuat dirinya seolah-olah laki-laki padahal dia perempuan (menggaraukan suara di telpon misalnya)... Bukti..... Bukti adalah saksi bisu. Demikianlah yang diyakini oleh para penyelidik. Oleh karena itu, bukti harus diperlakukan secara hati-hati. Begitu bukti hilang atau rusak, kasusnya bisa berantakan. Tanpa bukti, tidak ada pelaku kriminal yang bisa diajukan ke pengadilan. Ilmu tentang pelacakan bukti sudah dikembangkan sejak tahun 1880, disederhanakan pada tahun 1900, dan terus disempurnakan lewat komputerisasi serta penelitian DNA. Siapa bisa membungkam saksi bisu?
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar